(Sewaktu Hakim belum setahun)
Sruupp...Sruuup....Sruuup... Demikian kira bunyinya ketika anak keduaku, Hakim mengisap jempol. Yah.. hingga usianya sekarang yang menginjak 2,5 tahun, ia masih suka mengisap jempol kirinya ketika tengah terlelap tidur. Aktivitas “unik” tersebut saat ini sudah cukup berkurang, artinya ia mengisap jempol hanya ketika tidur saja. Kalau dulu, duh... hampir sepanjang waktu, baik ketika bermain, atau menonton, bisa dipastikan ia akan asyik sendiri dengan “dot” (baca : jempol kiri) kesayangannya.
Terus terang saya sangat tidak suka dengan kesenangannya itu. Apalagi dampaknya bagi gigi ga bagus Jadi jika saya melihatnya tengah mengisap jempol, ia pasti langsung menarik jempolnya, karena tau saya pasti akan segera “memarahinya”.
Dulu, guna mencegah kebiasaan buruknya tersebut saya mencoba bermacam cara. Mulai dari mengoleskan tangannya dengan rebusan sambiloto, balsem, bawang atau minyak kayu putih. Semuanya ga mempan, karena ia akan segera membersihkannya langsung baik dengan air maupun dengan lap. Nah percuma kan… Sampai akhirnya saya berinisiatif memberikan jempolnya itu sejenis “Handy plast” (maaf menyebut merk). Dan ternyata cukup ampuh. Jadi setiap ia akan memasukkan jempolnya ke mulut, ia akan segera menarik kembali karena rasanya pasti ga enak. Awalnya sih ia cukup marah. Tapi lama-lama ia mulai terbiasa. Dan saat ini kebiasaannya tersebut sudah cukup berkurang.
Sempat juga kebiasaan mengisap jempolnya ilang selama dua minggu dan “handyplast” di tangannya saya buang. Eh.. ga tau kenapa muncul lagi sekarang. Terpaksa deh saya memberikan “handyplast” lagi di tangannya. Jadi sekarang ia hanya mengisap jempolnya waktu mau tidur aja. Itu pun kalau ada saya ia ga akan berani. Yah... mudah-mudahan kebiasaannya itu akan cepat ilang. Mungkin cara saya memakai “handyplast” bisa ditiru ama ibu-ibu lain yang juga punya anak gemar mengisap jempol.
Sunday, February 8, 2009
Mengisap jempol
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment